KEBIASAAN MEMBACA DOA HARIAN
LAPORAN HASIL OBSERVASI
KEBIASAAN MEMBACA DOA HARIAN
Tugas ini diajukan sebagai salah satu tugas Mata
Kuliah Konseling Nabawi
Dosen Pengampu : Ahmad Fadhil, Lc., M.Hum.
Disusun oleh :
Nama : Ika Fitriyana
NIM : 161340052
Kelas : BKI 5.B
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 2018
A.
PENDAHULUAN
Memberikan pengetahuan tentang agama kepada anak
sejak usia dini itu sangat penting. Ini dikarenakan pada usia tersebut
perkembangan anak sedang pada masa keemasannya, dimana pada usia ini anak
mempunyai daya ingat yang sangat kuat, sehingga mudah sekali untuk ia menyerap
ilmu-ilmu yang bermanfaat. Orang tua sangat berperan penting dalam menanamkan
nilai-nilai keagamaan anak sejak dini, agar anak paham tentang agama dan bisa
membedakan antara mana yang baik dan mana yang buruk. Salah satu caranya yaitu
dengan cara mengajarkan anak-anak tentang doa-doa harian. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengajarkan kepada anak untuk senantiasa berdoa sebelum
melakukan segala aktifitas sehari-hari. Maka dari itu peran dari orang tua
sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan kepribadian anak.
B.
IDENTITAS KLIEN
Nama : Khairul Fahmi
TTL : Serang, 22 Desember 2013
Usia : 5 Tahun
Anak Ke- : 3 dari 3 bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan : Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)
Hobi : Bermain
Cita-cita : Polisi
Nama Orang Tua
Nama Ayah : Taufik
Usia : 47 Tahun
Nama Ibu : Estu Muhayatu
Usia : 42 Tahun
Alamat : Kp. Sumuranja RT 17/07, Kecamatan PuloAmpel,
Kabupaten Serang,
Provinsi
Banten.
1)
Latar Belakang Keluarga
Khairul Fahmi atau biasa dipanggil Fahmi
adalah adik saya. Ia anak bungsu dari 3 bersaudara. ia mempunyai 1 kakak
perempuan dan 1 kakak laki-laki. Saya selaku anak pertama berkuiah di UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten semester 5 dan yang kedua bernama Ady
Firmansyah, ia masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 2.
Ayahnya bernama Taufik, beliau berprofesi sebagai wiraswasta, sedangkan ibunya
bernama Estu Muhayatu berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).
Pola asuh yang diberikan orang tua
terhadap anak-anaknya yakni pola asuh yang otoriter. Pola asuh otoriter adalah
pola asuh yang bersifat paksaan, kaku dan keras terhadap anak. Pola asuh yang
seperti ini biasanya akan membuat anak menjadi kaku, takut dan tidak suka
kepada orang tua, karena jika anak melakukan kesalahan orang tua akan langsung
memarahinya. Dalam hal belajar juga orang tua terlalu memaksa anak untuk rajin
dalam belajar tanpa melihat situasi anak sedang ingin belajar atau tidak.
Lazimnya perkembangan anak pada usia 5 tahun merupakan periode emas bagi
anak karena pada usia tersebut merupakan
masa pembentukan kepribadian bagi anak. Baik atau tidaknya seorang anak
bergantung kepada pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anak.
Saat ini Fahmi sedang belajar di
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dekat rumah. Disana ia diajarkan mengenai baca
tulis Al-Qur’an, lagu-lagu islami serta doa-doa harian.
2)
Diagnosa Masalah
Menurut saya Fahmi adalah tipe anak
yang pintar dan aktif, hanya saja orang tua tidak bisa memberikan pola asuh
yang tepat. Misalnya dalam hal belajar, ia selalu dipaksa untuk belajar sehingga
membuat ia menjadi malas dan akhirnya terpaksa untuk mengikuti keinginan orang
tua. Pola asuh orang tua yang keras dan penuh paksaan membuat Fahmi menjadi
anak yang malas dan terkadang
membangkang kepada orang tua.
C.
TREATMENT
Saya selaku kakaknya menginginkan
Fahmi tumbuh menjadi anak yang pintar dan sholeh dengan cara mengenalkan Fahmi
tentang agama, salah satunya yaitu dengan cara mengajarkan serta membiasakan ia
untuk selalu berdoa sebelum melakukan
aktifitas. Saya mencoba memberikan 10 doa untuk ia hafal dan
mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya ia sudah diajarkan
beberapa doa di sekolahnya Taman Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) diantaranya yaitu
doa sebelum makan, doa sebelum tidur, doa bangun tidur, doa bercermin, doa
sebelum belajar, dan doa kedua orang tua, tetapi ia tidak mengamalkan doa
tersebut, ia hanya sebatas hafal dan tau saja. Jadi saya tinggal memberikan 4
doa lagi yakni doa sesudah makan, doa masuk kamar mandi, doa keluar kamar mandi
dan doa berpergian. Waktu untuk
menghafal yaitu pada pukul 11:00 WIB sebelum ia berangkat mengaji, karena
sebelum berangkat mengaji biasanya ia mengerjakan PR terlebih dahulu sekaligus
saya sedikit demi sedikit mengajarkan doa yang saya berikan dan pada pukul
19:30 WIB ba’da sholat magrib setelah ia mengaji dan belajar. Saya memberikan
hafalan kepada ia dengan cara membacakan doa nya berulang-ulang kemudian ia
mengikutinya.
Tabel Menghafal Doa
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
|
Sudah Hafal
|
Belum Hafal
|
|||
1
|
15 September 2018
|
Menghafal doa sesudah makan.
|
👍
|
-
|
2
|
16 September 2018
|
Menghafal doa masuk kamar mandi.
|
👍
|
-
|
3
|
17 September 2018
|
Mengulang hafalan doa keluar kamar
mandi.
|
👍
|
-
|
4
|
18 September 2018
|
Mengulang hafalan doa berpergian.
|
👍
|
-
|
5
|
19 September 2018
|
Mengulas kembali hafalan doa sesudah
makan, masuk kamar mandi, keluar kamar mandi dan berpergian.
|
👍
|
-
|
Tabel Pembiasaan Doa
NO
|
DOA
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
1
|
Doa sebelum tidur
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
||
2
|
Doa bangun tidur
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
||||
3
|
Doa masuk kamar mandi
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
|||
4
|
Doa keluar kamar mandi
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
||||
5
|
Doa sebelum makan
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
6
|
Doa sesudah makan
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
7
|
Doa bercermin
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
||||||
8
|
Doa keluar rumah
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
||||||
9
|
Doa sebelum belajar
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
||
10
|
Doa kedua orangtua
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
👍
|
D.
EVALUASI
Setelah saya amati selama kurang lebih 3 minggu,
dapat saya simpulkan bahwa dalam hal ini pola asuh yang diberikan orang tua
terhadap harus diperbaiki karena pada dasarnya Fahmi adalah tipe anak yang
mempunyai daya ingat yang sangat kuat dan pintar sehingga ia berhasil menghafal
dengan baik doa-doa harian yang telah saya berikan. Selain itu, dalam hal
pembiasaan ia memiliki perkembangan yang meningkat dari hari ke hari, walaupun
di awal pembiasaan masih sering lupa dan harus selalu diingatkan tetapi lambat
laun ia mulai terbiasa mengamalkan doa-doa tersebut.
E.
PENUTUP
Demikian
hasil observasi mengenai pentingnya mengajarkan dan mengamalkan doa-doa harian
pada anak. Harapan saya setelah melakukan kegiatan ini, menjadikan ia anak yang
sholeh dan selalu membaca doa sebelum melakukan aktifitas sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar